News Tiker

Add CSS/post

Pemkab Barito Timur Gelar Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting

 

Asisten I Setda Bartim saat memimpin rapat koordinasi penanganan stunting tingkat Kabupaten Barito Timur, Selasa (27/08/2024) di ruang rapat Bupati Barito Timur. (Ist)

Tamiang Layang, FH – Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menggelar rapat koordinasi untuk mempercepat penanganan stunting di wilayah tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Bupati Bartim, Selasa (27/8/2024), dipimpin  Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Barito Timur, Amrullah. Hadir dalam acara tersebut unsur Forkopimda, Plt Kadis P3AKB Bartim, beberapa Kepala OPD terkait, camat, dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutan tertulis Pj Bupati Barito Timur, Indra Gunawan, yang dibacakan  Amrullah, Pemkab Barito Timur menyampaikan apresiasi kepada TPPS atas pelaksanaan berbagai kegiatan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Barito Timur. Indra Gunawan menekankan bahwa program ini merupakan agenda pembangunan nasional yang harus ditangani dengan serius  semua pihak, termasuk pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, dan kelurahan.

"Semoga semua komitmen yang telah terimplementasi dalam berbagai program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dapat memberikan kontribusi positif terhadap penurunan prevalensi stunting di Barito Timur, menuju target 18,19 persen pada tahun 2024," ujar Amrullah saat membacakan sambutan tersebut.

Dalam rangka mencapai target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024, pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting. Amrullah juga menjelaskan pentingnya dukungan komitmen serta kerja sama yang lebih kuat melalui 8 aksi konvergensi sebagai kerangka kerja bersama dalam penanganan stunting.

“Stunting tidak hanya terkait dengan fisik yang pendek, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak yang memengaruhi kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang.  karena itu, cakupan pengukuran dan penimbangan anak harus di atas 90 persen untuk memastikan intervensi yang tepat sasaran,” jelasnya.

Amrullah menambahkan bahwa pengukuran dan intervensi serentak dalam pencegahan stunting harus menjadi gerakan bersama yang berkelanjutan. Gerakan ini bertujuan untuk memastikan cakupan layanan pengukuran yang lebih luas dan tepat sasaran, terutama bagi keluarga yang berisiko stunting.

Ia juga berharap agar laporan dari lintas sektor yang terlibat dalam program percepatan penurunan stunting dapat disampaikan secara komprehensif, terutama terkait intervensi yang telah dilaksanakan hingga Juli 2024. Hasil dari rakor ini juga akan dipaparkan pada temu kerja TPPS Kabupaten/Kota se-Provinsi Kalimantan Tengah yang akan berlangsung pada 5 September 2024.

“Gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor dari tingkat kabupaten hingga desa/kelurahan, dengan melibatkan TPPS Kecamatan, TP-PKK, kader Posyandu, serta dukungan dari berbagai pihak lainnya,” jelasnya.

 Amrullah juga menegaskan pentingnya memperhatikan sasaran dan target yang ingin dicapai, serta memastikan bahwa pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting sesuai dengan panduan 10 Pasti yang telah ditetapkan  pemerintah pusat.

Pada akhir sambutannya, Amrullah berharap pada Agustus 2024, capaian target intervensi stunting di Barito Timur dapat mencapai lebih dari 90 persen, sesuai dengan rencana yang telah disusun  TPPS Kabupaten Barito Timur. (VNA)