Tamiang Layang, FH – Pemerintah Kabupaten Barito Timur, sebagai kabupaten penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), pada tahun 2024 menerima alokasi anggaran lebih dari Rp7 miliar melalui APBN untuk kegiatan optimalisasi lahan rawa dan irigasi perpompaan. Dana ini ditujukan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur, Lurikto, SP, MM, menjelaskan bahwa
program ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sawah di lahan rawa
dengan perbaikan infrastruktur pertanian.
"Dengan
pembangunan dan rehabilitasi tata lahan dan tata air, kami berharap dapat
meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas tanaman pangan, khususnya
di lahan rawa yang selama ini belum optimal," ujar Lurikto di Tamiang
Layang, (26/8/2024)
Selain itu, program
ini juga melibatkan partisipasi aktif dari kelompok tani, seperti P3A/GP3A,
Poktan, dan Gapoktan, dalam pengelolaan lahan pertanian rawa. Kegiatan ini
dilaksanakan secara swakelola Tipe 2 dengan melibatkan TNI (Kodim 1012 Buntok)
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya.
![]() |
pelaksanaan irigasi perpompaan. Ist |
Fokus lain dari program ini adalah irigasi perpompaan, yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan air bagi pertanian. "Irigasi perpompaan sangat penting untuk menjaga pasokan air, khususnya dalam upaya mempercepat pengolahan tanah dan mencegah kekeringan pada tanaman padi," tambah Lurikto. Program ini dilaksanakan melalui swakelola Tipe 4 kelompok tani setempat.
Pada tahun 2024,
kegiatan optimalisasi lahan rawa ini akan mencakup berbagai kelompok tani di
Kabupaten Barito Timur, termasuk Poktan Suka Maju Desa Muara Plantau, Poktan
Luaw Guha IV Desa Jaar, dan banyak lainnya yang tersebar di berbagai kecamatan.
Sementara itu, kegiatan irigasi perpompaan akan dilakukan di kelompok tani
seperti Poktan Harapan II Desa Netampin, Poktan Mandiri Desa Ampah II, dan
Poktan Garunggung Wau Jari Desa Sumber Garunggung.
"Bantuan
pompanisasi dari APBN tahun 2024 ini tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten
Barito Timur dengan total 127 unit pompa, yang seluruhnya diadakan pemerintah pusat," pungkas Lurikto. (Vna)