![]() |
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim, Lurikto menyalurkan bantuan bbit. Ist |
Tamiang Layang, FH – Pemerintah Kabupaten Barito Timur terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di wilayahnya. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur, di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Lurikto, SP, MM, meluncurkan berbagai program strategis yang didukung anggaran dari Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Salah satu fokus utama tahun ini adalah program reprioritasi budidaya
jagung pakan. Program ini mencakup pengelolaan lahan seluas 239 hektar dengan
dukungan pupuk NPK sebanyak 23,9 ton dan 1.195 sachet insektisida. Tujuan dari
program ini adalah untuk meningkatkan produksi jagung pakan di Kabupaten Barito
Timur, yang menjadi komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan lokal<” kata Lurikto di Tamiang Layang, Jumat (23/8/2024).
Di bidang ketahanan pangan, Kabupaten Barito
Timur menerima alokasi dana APBN lebih dari Rp86 juta untuk mendukung berbagai kegiatan,
termasuk Gerakan Pangan Murah, penyediaan cadangan pangan kabupaten, dan
pemutakhiran peta FSVA (Food Security and Vulnerability Atlas) yang bertujuan
memetakan kerawanan pangan. Hingga Agustus 2024, telah disalurkan sebanyak 214
ton beras bantuan kepada masyarakat, dengan tambahan 6 ton beras digunakan
untuk Stabilisasi Harga Pangan (SHP) melalui kegiatan pasar murah.
Selain itu, Kabupaten Barito Timur juga
memperkuat infrastruktur pertanian dengan alokasi dana DAK Fisik sebesar Rp10
miliar. Dana ini digunakan untuk berbagai proyek pembangunan sarana dan
prasarana pertanian guna mendukung peningkatan produktivitas di sektor
pertanian.
Program lain yang menjadi andalan adalah biofortifikasi padi yang dilaksanakan di lahan seluas 440 hektar di Kecamatan Dusun Tengah. Sebanyak 27 kelompok tani menerima bantuan berupa 11 ton benih padi, 44 ton pupuk NPK, dan 440 sachet pupuk hayati untuk mendukung program ini. Di samping itu, program inbrida sawah dijalankan di Kecamatan Paku, Pematang Karau, Karusen Janang, Raren Batuah, dan Dusun Tengah dengan total lahan seluas 646 hektar, melibatkan 31 kelompok tani yang mendapat bantuan 16 ton benih padi inbrida.
Untuk mendukung diversifikasi pertanian, pengembangan jagung hibrida juga dilaksanakan di lahan seluas 239 hektar yang tersebar di lima kecamatan. Sebanyak 28 kelompok tani menerima 3,5 ton benih jagung hibrida sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi jagung pakan. Selain itu, program mandiri benih tanaman pangan (Mantap) juga diimplementasikan dengan dukungan dana sebesar Rp25 juta kepada Kelompok Tani Karau Mandiri di Desa Netampin, untuk mengelola lahan seluas 10 hektar dengan komoditas padi inbrida sawah.
Lurikto optimis bahwa dengan adanya berbagai program ini, Kabupaten Barito Timur dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut. Dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat dinilai sangat penting dalam upaya mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.